Aplikasi Tiket Event
Aplikasi Tiket Event & Apa Artinya Barcode?
Barcode adalah bentuk data optik dan dapat dibaca mesin yang digunakan untuk mengidentifikasi objek. Barcode memungkinkan mesin untuk mengambil banyak informasi tentang suatu objek segera setelah objek diidentifikasi melalui format kode visual unik yang dibuat dengan menggambar garis yang berdekatan dengan lebar dan spasi yang bervariasi. Barcode awalnya linier, representasi objek satu dimensi. Kemudian, representasi data dua dimensi lanjutan muncul dalam bentuk seperti titik, persegi panjang, dan bentuk geometris dua dimensi lainnya.
Aplikasi Tiket Event & Manfaat Bisnis Barcode
Barcode telah lepas landas karena menawarkan pengembalian investasi yang jelas dan cepat. Berikut adalah manfaat utama yang dapat dimanfaatkan bisnis dengan barcode:
- Akurasi: Barcode menghilangkan entri manual informasi produk saat menerima, yang berarti ada peluang kesalahan yang jauh lebih sedikit. Baik di toko ritel atau gudang, rekanan cukup menggesek barcode melintasi pemindai. Kesalahan dalam barcode itu sendiri sangat jarang terjadi.
- Data real time: Setiap kali seorang karyawan memindai barcode, ia segera memperbarui inventaris dan nomor penjualan dalam perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) atau sistem manajemen bisnis perusahaan. Ini memberi bisnis akses konstan ke data terkini, memungkinkannya menghitung dengan cepat metrik yang berarti seperti perputaran inventaris, nilai inventaris di tangan, atau penjualan per minggu berdasarkan item.
- Pelatihan yang dikurangi: Untuk sebagian besar, barcode dan pemindai sudah cukup jelas, sehingga tidak perlu waktu lama bagi karyawan baru untuk menjadi efisien di konter kasir dan barcode sangat mengurangi kebutuhan akan hafalan dan pengetahuan institusional. Aplikasi tiket event, i toko kelontong, misalnya, pekerja tidak perlu tahu kode barang populer untuk menjadi produktif.
- Kontrol inventaris: Barcode meningkatkan manajemen inventaris dan mengurangi pengeluaran berlebihan untuk produk. Karyawan selalu bisa menemukan informasi terkini saat meninjau posisi inventaris atau tren permintaan, yang memfasilitasi keputusan yang lebih baik seputar pembelian dan diskon. Ini mengurangi biaya penyimpanan persediaan dan persediaan usang, yang meningkatkan profitabilitas jangka panjang.
- Biaya rendah: Barcode menawarkan nilai yang luar biasa, karena investasi di muka tidak besar dibandingkan dengan sistem yang memberikan manfaat yang sebanding. Perusahaan dapat membuat barcode dalam jumlah terbatas untuk penggunaan internal dengan harga murah, dan seiring dengan meningkatnya kebutuhan mereka, biaya untuk mendukung teknologi tetap masuk akal.
Sejarah Barcode
Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver datang dengan ide untuk barcode berdasarkan simbol dalam kode Morse. Dua lulusan baru dari Institut Teknologi Drexel yang saat ini bernama Universitas Drexel, mengajukan paten untuk penemuan itu pada tahun 1949 dan menerimanya 3 tahun kemudian. Woodland meminta bantuan majikannya, IBM, dalam membangun teknologi ini, tetapi IBM merasa keterbatasan teknologi yang berlaku pada saat itu akan mencegah barcode untuk digunakan. Aplikasi tiket event, para pendiri menjual paten ke perusahaan elektronik Philco pada tahun 1962, dan Philco kemudian menjualnya ke RCA.
Industri kereta api adalah salah satu yang pertama bereksperimen dengan barcode pada awal 1960-an, dengan proyek yang dipelopori oleh David Jarrett Collins dari perusahaan elektronik Sylvania. Untuk memantau pergerakan kereta api, Collins membuat barcode berwarna-warni yang ditempatkan di sisi mobil dan dipindai oleh perangkat di sebelah rel kereta api. Meskipun ini adalah langkah pertama yang penting, sistem ini memiliki beberapa masalah, dan Asosiasi Kereta Api Amerika menyerah di akhir tahun 70-an. Pengadopsi awal lainnya adalah General Motors, yang menggunakan barcode untuk melacak transmisi saat mereka bergerak di sekitar pabrik. Barcode tidak mendapatkan daya tarik nyata sampai pertengahan 70-an, ketika toko kelontong mulai mengujinya. Sekitar waktu yang sama, National Association of Food Chains (NAFC) membuat standar barcode untuk industri dengan mengembangkan kode 11 digit. Pada tahun 1977 masih ada beberapa ratus super market yang memakai barcode, namun pada tahun 1980 ribuan toko menambahkannya setiap tahun. Segera, barcode menjadi standar tidak hanya di toko kelontong tetapi sebagian besar lingkungan ritel.
Bagaimana Barcode Membantu Bisnis
Beberapa teknologi telah diadopsi secara luas selama setengah abad terakhir seperti barcode, dan untuk alasan yang baik. Mereka adalah cara sederhana, efektif, dan sangat andal untuk melacak inventaris, yang mewakili sebagian besar pendapatan dan pengeluaran potensial bagi banyak perusahaan. Aplikasi tiket event, bisnis baru atau yang belum menggunakan barcode harus mencari tahu jenis barcode apa yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dan pastikan untuk menggunakan dan memindainya secara konsisten. Ini adalah investasi kecil yang memberikan pengembalian investasi yang cepat melalui peningkatan kontrol inventaris dan akurasi serta akses ke data waktu nyata. Barcode memainkan peran sentral dalam memberi perusahaan visibilitas yang mereka butuhkan untuk mengendalikan biaya dan memberikan pengalaman pelanggan yang sangat baik.